Yes or No 2
Yes or No 2 |
Dalam dunia perfilman, sebuah sekuel
bukanlah hal yang asing. Sekuel tersebut bisa direncanakan sejak awal atau
setelah kesuksesan film pertama. Film yang memang direncanakan bersekuel sejak
awal biasanya diadaptasi dari sebuah novel (ex: Harry Potter, Twilight saga,
etc) maupun tv series (ex: Star Trek, Star Wars, etc), sedangkan film bersekuel
setelah kesuksesan film pertama merupakan film dengan ‘harapan’ meraih
kesuksesan sebesar film pertama. Sayangnya film bersekuel seperti ini hasilnya
jauh dari harapan. Boleh dibilang sebagian besar gagal karena cerita yang
terlalu dipaksakan dsb. Hal inilah yang terjadi pada Yes or No 2.
Yes or No, salah satu film dari
negeri gajah putih yang cukup sukses. Film yang mengisahkan tentang cinta
sejenis ini memiliki cerita yang menarik dengan akting bagus dari para
pemainnya. Sayangnya, Yes or No 2 tak sebagus yang diharapkan ~ menurutku sih
hehe.
So, how’s the story? Hubungan Pie
dan Kim telah menginjak tiga tahun. Cobaan datang silih berganti menguji
kekuatan cinta mereka #alay banget bahasanya hehe. Pie sempet minta putus
karena gak kuat dengan omongan orang lain tentang hubungannya dengan Kim. Namun
Kim tetap berusaha untuk mempertahankan hubungan mereka, dan mereka tetep
lanjut hehe. Cobaan itu belum berakhir karena mereka berdua harus ngejalanin LDR (Long Distance Relationship). Boleh
dibilang LDR ini adalah jenis
hubungan yang rawan putus, apalagi kalau yang LDR-an satunya di gunung dan satunya di laut – just like Pie and Kim. Kim yang berada di gunung susah banget
komunikasi dengan Pie yang di laut karena sinyal di gunung yang abal-abal.
Komunikasi antara mereka pun terganggu dan Pie marah besar. Kim pun memutuskan
untuk nemuin Pie dan memperbaiki hubungan mereka. Sayangnya hubungan mereka
malah tambah buruk. Pie lupa ngucapin ultah ke Kim yang ngarep banget dapat
ucapan dari Pie.
Kim terbawa suasana dengan Yam |
Kim pun memutuskan balik lagi ke gunung dengan hubungan yang
gak jelas dengan Pie. Di gunung, rasa sakit hati Kim terobati dengan adanya Yam
– gadis desa yang ceria, baik hati, pinter dan ternyata suka Kim. Nah ketika
hubungan Kim dan Yam semakin dekat (mereka belum pacaran), Pie datang ke gunung
dan minta maaf. Kim bingung namun dia senang karena dia masih belum bisa
ngelupain gadis itu. But, hubungan
mereka gak bisa utuh seperti dulu. Pie tahu bahwa Yam suka sama Kim dan mereka
bertengkar hebat. Finally, they’re break up! Pie go back to her house
and Kim still stay in the mountain. Setelah kepergian Pie, Kim sadar bahwa
dia sayang banget sama cewek tersebut. Kim pun memutuskan ‘mengejar kembali
cinta’ Pie dan Yam ikhlas dengan keputusan Kim. Di tengah hujan badai Kim minta
balikan sama Pie. Sayangnya efek hujan badai yang dramatis itu gak ngebuat Pie
luluh, ia terlalu sakit untuk menerima cinta Kim kembali dan Kim akhirnya
pulang.
Finally, tetep sama Pie. Ganteng ya? eh cantik hehe |
It’s
end? Of course not. Setahun setelah putusnya hubungan mereka, Kim berusaha
untuk mendapatkan cinta Pie kembali. Awalnya Pie enggan, namun akhirnya ia mau
dan mereka berpacaran lagi. Voila! C’est
finis.
Comment:
Menurut aku cerita di film ini udah kayak ftv biasa. Bedanya kalau yang di ftv itu antara cowok dengan cewek, kalau ini antara cewek dengan cewek.
Pesan yang dapat diambil? Dalam suatu hubungan komunikasi yang baik sangat diperlukan, apalagi jika sedang melakukan LDR. So, selalu jaga komunikasi antar pasangan!
Komentar
Posting Komentar