Belum Menikah, It Doesn't Mean You're Not Worth Enough

Setelah les bahasa Inggris, pikiran jadi benar-benar kacau. Amboi, kosakata ku parah, grammar ku acak adul. Otak jadi mikir, kok susah banget ya belajar bahasa Inggris, jadi pengen nangis 😭 Belum lagi ngeliat isi timeline wedding-an semua. Ini pada janjian nikah apa ya?

Hahaha ....

Umur makin tuwir, rasa khawatir jadi makin mengalir. Mulai khawatir kok belum  ketemu pasangan, khawatir kok kerjaan masih gini-gini aja, khawatir kok tidak seperti yang lain-lain bisa cas cis cus, disukai banyak orang, bisa ngeblend sama semua golongan. Gini amat ya jadi dewasa. Tapi kalau kata orang bijak "dinikmati aja, semua ada waktunya"  dan "jangan bandingkan hidup mu dengan yang lain" (tambahi sound effect  malaikat turun dari langit).

Bener Marimar!

Ya emang itu sih keywordnya

Intinya, kalaupun sekarang masih gini-gini aja. Belajar bahasa Inggris masih belepotan, belajar profesional  masih empot-empotan, don't judge our self is not good enough. Kadang kita terlalu jahat sama diri kita sendiri. We set our standards too high, sampai lupa apresiasi diri sendiri. Eh tapi jangan sampai kelewatan males juga yaah haha. Rempong kalik.

Suatu hari sempet nemu konsep unik di timeline IG, tepatnya dari IG nya Mbak Sophia Mega tentang "Self Criticism". Jadi self criticism ini semacam pandangan kita ke diri sendiri, di mana kita cuman ngelihat kekurangan diri yang akhirnya bikin kita ngerasa nggak berharga, inferior, gagal, ngerasa bersalah. Nah loh udah kayak lagunya Raisa.

Terus kalau ngerasa kayak gini gimana dong? Berdasarkan buku yang dikasih Rahma (thanks my friend, Aku nggak perlu cari source valid susah-susah), yang bisa dilakukan adalah self compassion alias menyayangi diri sendiri. Step nya:

- Self kindness 

  Peduli dan memahami diri sendiri.

- Humanity 

  Menyadari kalau manusia nggak ada yang sempurna. Semua pasti bikin kesalahan.

- Mindfulness 

 Berkaitan dengan konsep ini, lebih ke proses menyadari pengalaman pahit yang kita rasain hiks       daripada mengabaikan dan menghindari emosi itu.

Wes ah, jadi berat bahasannya hahaha

Balik lagi, kalau sekarang kita belum di posisi yang diinginkan atau sebenarnya nggak ingin cuman gara-gara ngelihat yang lain jadi kepingin, nah bukan berarti kita gagal, nggak berharga, atau nggak ada gunanya yaah. 

Kadang kitanya aja yang nggak ngelihat ada berlian di tengah tambang ehe (nggak mashook blas analogine haha, gapapa wes ya, udah ngantuk alias males mikir).

---

source:

Current Psychiatry (2016) by Ricks Warren, PhD, ABPP; Elke Smeets, PhD; dan Kristin Neff, PhD


Komentar

Postingan Populer